Friday, 2 December 2016

Setelah Meninggal, Mama Mewariskan Kakak Jutaan Rupiah, Tapi Mewariskanku Sebuah "Jaket Tua", Waktu Aku Liat Kantongnya, Dalemnya Ternyata….

Sahabat semua yang budiman , Ada sebuah Alkisah yang menceritakan , dan begini ceritanya ; Waktu aku lahir, nenekku nggak mau terima aku karena aku cewek, dia meminta supaya aku dikasih ke orang lain, tapi mamaku nggak tega, cuman mama nggak berani ngelawan nenek karena waktu itu keluarga kami memang miskin, apalagi aku masi punya satu kakak perempuan.



Kami tinggal di desa kecil, di desa kami setiap perempuan yang nggak bisa ngelahirin cowok itu nggak akan dianggap di keluarganya. Jadi mamaku cuman bisa diem-diem anterin aku ke rumah papa mama kandungnya buat tinggal disana.


Sampai papaku udah punya sedikit uang dan pindah ke kota kecil, waktu itu nenek juga udah meninggal, mama baru berani jemput aku pulang ke rumah. Waktu itu aku udah 11 tahun, waktu aku pulang kakakku sangat benci aku, sekarang juga dia tetep nggak suka sama aku.

Kakak sering bilang aku ini mengambil papa mamanya, mengambil barang-barang miliknya, walaupun aku denger, tapi aku nggak pernah bertengkat sama dia, karna aku ngerasa ini juga nggak perlu.

Tahun lalu, mama tiba-tiba pingsan, waktu dianter ke rumah sakit baru tahu ternyata mama kanker stadium akhir dan dokter bilang usianya tinggal 3 bulan. Waktu aku tau hal itu, aku kayak dilempar dari gedung, aku nggak bisa terima hal ini dan aku nangis lama banget
Mama selalu menghibur aku dan bilang kalau dia tua juga dia tetap akan meninggal, cuman  sekarang lebih awal sedikit aja. Aku ngedenger itu langsung berasa bersalah banget sama mama, mama ngebesarin aku, tapi aku bahkan nggak sempet ngebales jasanya.

Akhirnya aku memutuskan berhenti kerja dan pulang ke rumah temenin mama. Waktu pertama aku pulang ke rumah papa mama, kakakku langsung bilang ke banyak orang kalau aku ni pura-pura baik di hari-hari terakhir mama karna mau cari untung, dia juga masi ngomong banyak hal yang nggak enak banget.

Aku gak terima dan langsung bertengkar sama dia, akhirnya papa datang dan kami baru berhenti dan nggak lanjut lagi. Setelah bertengkar itu, kakakku marah dan langsung banting pintu pergi dari rumah dan nggak pernah pulang lagi sampe sekarang, bahkan di waktu mama meninggalpun kakak nggak ada disana.

Mama sudah meninggal 2 bulan, papa tiba-tiba telepon dan memintaku pulang, aku pikir ada apa-apa di rumah. Ternyata waktu aku sampe, papa ngeluarin satu kotak dan ngomong sama aku. Mama ninggalin 30 juta buat kakakmu, ini punya kamu. Aku ambil kotak itu, temenin papaku makan malem itu baru pulang ke kota tempatku kerja.


Setelah pulang, aku buka kotak itu, ternyata di dalemnya ada satu jaket tua yang dulu memang paling mama suka. Aku keluarin jaket itu dan coba pake, waktu aku masukin tangan aku ke kantongnya, aku nemuin ada buku tabungan dan kartu bank di dalamnya, waktu aku buka, ternyata dalemnya ada 70 juta rupiah! Aku kaget, ternyata mama meninggalkan semua ini buat aku…


Sumber : kabar-islamiah.blogspot.co.id

Saturday, 30 January 2016

Konser parade geblek.3gp


Konser yang penuh lika- liku , mari kita simak bersama-sama video dibawah ini :



Sumber : www.youtube.com

Friday, 18 October 2013

Beginilah Jejak Kisah Kabupaten Pemalang yang melegenda.....


Keberadaan Pemalang dapat dihubungkan dengan catatan Rijklof Van Goens dan data di dalam buku W. Fruin Mees yang menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa dengan pimpinan seorang pangeran atau raja. Selanjutnya, Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak dari Mataram menaklukan daerah-daerah tersebut, termasuk di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.Pemalang dan Kendal pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah penting, diperlihatkan dengan adanya jalan besar penghubung daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan Wiradesa.Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan berkembang pesat pada abad XVI, yaitu pada masa meningkatnya perkembangan Islam di Jawa di bawah Kerajaan Demak, Cirebon dan kemudian Mataram. Pada masa itu, tahun 1575, Pemalang telah berhasil membentuk pemerintahan tradisional dengan tokoh pimpinan Pangeran Benawa yang berasal dari Pajang.
Pangeran Benawa hanya dapat memerintah selama satu tahun, karena meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Penggarit (sekarang Taman Makam Pahlawan Penggarit).Pemalang menjadi kesatuan wilayah administrative pada tahun1622, saat pemerintahan R. Mangoneng, Pangonen atau Mangunoneng dengan pusat pemerintahan di sekitar Dukuh Oneng, Desa Bojongbata. Menurut beberapa sumber R Mangoneng merupakan tokoh pimpinan daerah yang ikut mendukung kebijakan Sultan Agung. Seorang tokoh yang sangat anti VOC. Dengan demikian Mangoneng dapat dipandang sebagai seorang pemimpin, prajurit, pejuang dan pahlawan bangsa dalam melawan penjajahan Belanda pada abad XVII yaitu perjuangan melawan Belanda di bawah panji-panji Sultan Agung dari Mataram.Pada sekitar tahun 1652, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi Subajaya menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan tahta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan Trunajaya dapat dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.Menurut catatan Belanda pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah oleh Bupati yang bernama Mas Tumenggung Suralaya. Pada masa ini Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh Kanjeng Swargi atau Kanjeng Pontang. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang Diponegoro. Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah Sigeseng atau Kendaldoyong. Makam dari Gusti Sepuh ini dapat diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam masa-masa pemerintahan antara tahun 1823-1825 yaitu pada masa Bupati Reksadiningrat.Sementara itu pada bagian lain dari Buku P.J.F. Louw yang berjudul De Java Oorlog van 1825 -1830 dilaporkan bahwa Residen Van den Poet mengorganisasi beberapa barisan yang baik dari Tegal, Pemalang dan Brebes untuk mempertahankan diri dari pasukan Diponegoro pada bulan September 1825 sampai akhir Januari 1826. Keterlibatan Pemalang dalam membantu Belanda ini dapat dikaitkan dengan adanya keterangan Belanda yang menyatakan Adipati Reksodiningrat hanya dicatat secara resmi sebagai Bupati Pemalang sampai tahun 1825. Dan besar kemungkinan peristiwa pengerahan orang Pemalang itu terjadi setelah Adipati Reksodiningrat bergabung dengan pasukan Diponegoro yang berakibat Belanda menghentikan Bupati Reksodiningrat.Dalam laporan yang terbit pada awal abad XX disebutkan bahwa Pemalang merupakan Kabupaten dari karisidenan Pekalongan. Pusat Kabupaten Pemalang yang pertama terdapat di Desa Oneng dengan sisa peninggalan berupa dukuh Oneng, Desa Bojongbata. Pusat Kabupaten Pemalang yang kedua berada di Ketandan dengan sisa-. sisa bangunan disekitar Klinik Ketandan (Dinas Kesehatan). Sedangkan, Pusat Kabupaten yang ketiga adalah kantor kabupaten yang sekarang ini (berada dekat dengan Alun-alun Kota Pemalang). Kabupaten Pemalang merupakan sisa dari bangunan yang didirikan oleh Kolonial Belanda dan telah mengalami rehab menjadi bentuk joglo.
Namun berdasarkan diskusi para pakar yang dibentuk oleh Tim Kabupaten Pemalang Hari Jadi Pemalang adalah tanggal 24 Januari 1575. Ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Hari Jadi Kabupaten Pemalang.
Deskripsi wilayah Kabupaten PemalangLetak geografis Kabupaten Pemalang terletak diantara 109°17"30' - 109° 40" 30' Bujur Timur  (BT) serta 8° 52"30' - 7°20"11' Lintang selatan (LS). Kabupaten Pemalang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah sekitar ±133 km2 kearah barat dari ibukota propinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Pemalang adalah 111.531,553 Ha. Terdiri atas 38.694 tanah sawah dan 72.836 tanah kering. Dengan ketinggian antara 1–925 meter di atas permukaan  air laut. Terdiri atas 14 kecamatan yang tergabung di dalamnya, 211 desa, dan 11 kelurahan. Pusat aktivitas dan pemerintahan kabupaten berada di bagian utara paling barat wilayah ini. Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang sendiri terletak di jalan pemuda No. 35 tidak jauh dari kawasan tersebut. Memiliki dua buah gedung, aula dan areal pakir di depannya.

1. Batas Administrasi

Kabupaten Pemalang merupakan daerah yang terletak  pantai utara laut jawa (pantura) dan daerah dataran tinggi yang terletak di bagian selatan dengan berbatasan langsung dengan kabupaten purbalingga.
Adapun batas batas administrasi kabupaten Pemalang adalah:
a.         Sebelah utara               : Laut Jawa
b.         Sebelah Selatan           : Wilayah kabupaten Purbalingga
c.         Sebelah Barat              : Wilayah kabupten Tegal
d.        Sebelah Timur             : Wilayah kabupaten Pekalongan

Ibukota kabupaten ini berada di ujung barat laut wilayah kabupaten, berbatasan langsung dengan Kabupaten Tegal. Pemalang berada di jalur pantura Jakarta-Semarang-Surabaya, dengan jalan propinsi yang menghubungkan Pemalang dengan Purbalingga.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Secara astronomis Kabupaten Pemalang terletak antara 109°17′30″ – 109°40′30″ BT dan 8°52′30″ – 7°20′11″ LS.
Dari Semarang (Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten ini berjarak kira-kira 135 Km ke arah barat, atau jika ditempuh dengan kendaraan darat memakan waktu lebih kurang 3 – 4 jam. Kabupaten Pemalang memiliki luas wilayah sebesar 111.530 km², dengan batas-batas wilayah :
• sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
• sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga
• sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
• sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tegal.

Kabupaten Pemalang memiliki topografi bervariasi. Bagian Utara Kabupaten Pemalang merupakan daerah pantai dengan ketinggian berkisar antara 1 – 5 meter di atas permukaan laut. Bagian tengah merupakan dataran rendah yang subur dengan ketinggian 6 – 15 m di atas permukaan laut dan bagian Selatan merupakan dataran tinggi dan pengunungan yang subur serta berhawa sejuk dengan ketinggian 16 – 925 m di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Pemalang ini dilintasi dua buah sungai besar yaitu Sungai Waluh dan Sungai Comal yang menjadikan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah aliran sungai yang subur.
Pembagian administratif
Kabupaten Pemalang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pemalang.
Keempat belas kecamatan di Kabupaten Pemalang yaitu:
1. Bodeh
2. Ulujami
3. Comal
4. Ampelgading
5. Petarukan
6. Taman
7. Pemalang
8. Bantarbolang
9. Randudongkal
10. Warungpring
11. Moga
12. Pulosari
13. Watukumpul
14. Belik
Kabupaten Pemalang kebanyakan merupakan suku Jawa. Di bagian barat dan selatan, penduduknya bertutur dalam bahasa Jawa dialek Tegal, sedangkan di bagian timur seperti di Petarukan, Comal, Ulujami, Ampelgading dan Bodeh bertutur dalam bahasa Jawa dialek Pekalongan.

2. Topografi

Berdasarkan topografinya, Kabupaten Pemalang dikelompokkan atas:
a.       Daerah dataran pantai : yaitu daerah dengan ketinggian antara 1-5           
meter      dari atas permukaan laut. Daerah ini meliputi 17 desa dan 1 kelurahan terletak dibagian utara wilayah.
b.      Daerah dataran rendah : yaitu daerah dengan ketinggian antara 6-15 meter
diatas permukaan laut. Daerah ini meliputi 94 desa dan 4 kelurahan   
terletak dibagian utara wilayah.
c. Daerah dataran tinggi: yaitu daerah dengan ketinggian antara 16-212 meter
diatas permukaan laut. Daerah ini meliputi 35 desa terletak dibagian tengah wilayah.
c.       Daerah dengan pegunungan, terbagi manjadi dua:
1.      Daerah dengan ketinggian antara 213 - 924 meter diatas permukaan laut. Daerah ini meliputi 55 desa terletak dibagian tengah wilayah.
2.      Daerah dengan ketinggian antara 925 meter diatas permukaan laut, terletak dibagian selatan meliputi 10 desa yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga.

3. Jumlah Penduduk

Dari data badan pusat statistik kabupaten pemalang tahun 2008 Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang adalah sebanyak 1.358.952 jiwa.

4. Klimatologi

Iklim merupakan merupakan keadaan cuaca/alam yang terjadi dalam jangka waktu relatif  lama pada suatu wilayah. Iklim yang menyelimuti daerah Pemalang sama seperti daerah lainnya di Indonesia pada umumnya, yaitu tropis yang ditandai oleh adanya dua musim (penghujan dan kemarau). Musim penghujan biasanya dimulai pada Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau biasanya dimulai pada bulan April-September. Banyaknya curah hujan perbulan rata - rata adalah 66 milimeter. Sedangkan, temperaturnya rata-rata berkisar 26,05°-30° Celcius.
Dengan pembagian jumlah penduduk laki laki sebanyak 657.115 jiwa dan 701.837 jiwa (tahun 2008) dengan sex ratio sebanyak 93,63.
Kepadatan penduduk kabupaten pemalang mencapai 1.342 jiwa/km2 , dengan luas keseluruhan wilayah 1011,90 km2.

5. Kondisi Hidrologi dan Air Tanah

Hidrologi yang ada di kabupaten Pemalang terdiri atas air permukaan dan mata air. Air permukaan di kabupaten Pemalang terdiri atas 2 (dua)  sungai yang penting yaitu :
a. Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai waluh
b. Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai comal terletak 14Km arah timur dari pusat kota
Mata Air Kabupaten Pemalang terdapat beberapa mata air mata air Gunung Agung yang terletak di desa Kebon Gede Kecamatan Bantarbolang kurang lebih 15 km dari ibukota Kabupaten Pemalang, dengan debet air kurang lebih 10 liter / detik, terletak pada ketinggian kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Mata air Telaga Gede yang terletak di desa Sikasur Kecamatan Belik kurang lebih 35 km dari ibukota Kabupaten Pemalang. Mata air Asem yang terletak di desa Bulakan Kecamatan Belik kurang lebih 35 km dari ibukota Kabupaten, dengan ketinggian kurang lebih 290 m di atas permukaan air laut dengan debet air kurang lebih 160 liter 1 detik.
Berdasarkan Litologi dan Marphologi daerah air tanah Kabupaten Pemalang dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Daerah dataran rendah : dengan ketinggian beberapa meter diatas permukaan air laut, tanahnya terdiri dari endapan-endapan lepas yang mempunyai sifat lulus air. Daerah ini kandungan air tanahnya cukup besar hanya saja karena dekat dengan pantai terjadi instruksi air laut.
b.    Daerah pernukitan tua, karena kelerengnya yang tajam maka air tanahnya belum terbentuk.
c.    Daerah perbukitan muda : pada lereng yang cukup terjal kemungkinan air tanahnya baru mulai terbentuk, sedangkan pada satuan tahapan litologinya bersifat lulus air maka kemungkinan sudah mengandung air.

6. Jenis dan Struktur tanah

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :
a.       Tanah Alluvial : terutama terdapat di dataran rendah yaitu kecamatan Pemalang, kecamatan Taman, kecamatan Petarukan, Kecamatan Comal, kecamatan Ampelgading, kecamatan dan Ulujami.
b.      Tanah Endapan : terdiri dari batu-batuan pasir dan intermedier di daerah bukit sampai gunung antara lain terdapat di kecamatan Bantarbolang, kecamatan Bodeh, kecamatan Moga dan kecamatan Warungpring
c.       Tanah Regosil : terdiri dari batu bekuan pasir dan intermedier di daerah bukit sampai gunung terdapat pada Kecamatan Pulosari Kecamatan Belik  dan Kecamatan Watukumpul.

Sumber: http://sujimanto.blogspot.com/2011/07/sejarah-kabupaten-pemalang.html